PTBerau Coal sejak 2003 menjual batubara berupa reject coal kepada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Lati di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Berdasarkan kajian Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, harga jual batubara tersebut ditetapkan sebesar USD 0,85 per ton atau senilai Sedangkanuntuk panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi dapat langsung memutar turbin generator, setelah uap panas bumi yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Emisi karbon dioksida PLTP saat ini juga hanya 122 kg CO2 per MWh listrik, kira-kira seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batu bara. PembangkitListrik Tenaga Air (PLTA) menjadi pilihan yang tepat guna menunjang Kawasan Industri Konawe Utara (KIKU) dalam proses pembangunan Kawasan tersebut. Hasil surfey titik pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dapat disimpulkan posensi Listrik yang dapat dihasilkan sebanyak 10.000 Mega Watt dan dapat meningkat dari 10.000 Mega Watt. TekananUap Masuk. Efisiensi termal siklus Rankine dapat ditingkatkan dengan menaikkan tekanan saluran masuk. Jika tekanan uap dinaikkan tanpa menaikkan suhu saluran masuk, fraksi kebasahan turbin tekanan rendah (LP) meningkat, yang menghasilkan peningkatan kehilangan kebasahan pada turbin LP. Ketika fraksi kebasahan turbin LP menjadi 8-12% . Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui daya dan efisiesi turbin uap di PT. Mega Surya Eratama. Penelitian ini menggunakan siklus rankine sebagai acuan alur yang mengubah panas menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan sebuah aplikasi yang menyediakan data yang akurat dari daftar lengkap sifat termodinamika dan fisik untuk air dan uap yaitu steamtab. Penelitian ini difokuskan pada saat beban generator normal dan pada saat beban generator turun yaitu pada saat produksi tidak berjalan. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa besarnya daya pada saat beban generator normal adalah kJ/s. Namun pada saat beban generator terputus atau pada saat kegiatan produksi berhenti daya turbin turun menjadi kJ/s. Efisiensi kerja turbin juga mengalami penurunan, pada saat beban generator normal efisiensi turbin adalah 61,27% dan pada saat beban generator turun efisiensi juga turun menjadi 52,4%. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 110 ANALISA EFISIENSI TURBIN UAP PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP KAPASITAS 7,5 MW Fakrizal Novansyah*1, Luthfi Hakim*2, Dicki Nizar Zulfika*3 *123Universitas Islam Majapahit, Mojokerto E-mail Fakizalnovansyah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui daya dan efisiesi turbin uap di PT. Mega Surya Eratama. Penelitian ini menggunakan siklus rankine sebagai acuan alur yang mengubah panas menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan sebuah aplikasi yang menyediakan data yang akurat dari daftar lengkap sifat termodinamika dan fisik untuk air dan uap yaitu steamtab. Penelitian ini difokuskan pada saat beban generator normal dan pada saat beban generator turun yaitu pada saat produksi tidak berjalan. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa besarnya daya pada saat beban generator normal adalah kJ/s. Namun pada saat beban generator terputus atau pada saat kegiatan produksi berhenti daya turbin turun menjadi kJ/s. Efisiensi kerja turbin juga mengalami penurunan, pada saat beban generator normal efisiensi turbin adalah 61,27% dan pada saat beban generator turun efisiensi juga turun menjadi 52,4%. Kata kunci daya turbin, efisiensi turbin, siklus rankine ABSTRACT This study aims to determine the power and efficiency of the steam turbine at PT. Mega Surya Eratama. This study uses the rankine cycle as a reference for the flow that converts heat into electrical energy. This research uses an application that provides accurate data from a complete list of thermodynamic and physical properties for water and steam, namely steamtab. This research was focused on when the generator load was normal and when the generator load drops, namely when production was not running. From this research, it can be seen that the amount of power at a normal generator load is 12, kJ/s. However, when the generator load was cut off or when production activities stop, the turbine power drops to 6, kJ/s. The working efficiency of the turbine also decreases, when the generator load was normal, the turbine efficiency was and when the generator load decreases the efficiency drops to Keywords turbine power, turbine efficiency, rankine cycle PENDAHULUAN Energi listrik kini menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Energi listrik sangat diperlukan baik dalam sektor rumah tangga maupun sektor industri. Dalam bidang industri energi listrik adalah salah faktor penting penunjang kegiatan produksi. Semakin tinggi jumlah produk yang dihasilkan maka semakin tingi pula energi listrik yang dibutuhkan Mulyani and Hartono, 2018. Dengan demikian, beberapa perusahaan memutuskan untuk mendirikan pembangkit listrik untuk menunjang kebutuhan listriknya guna mengoptimalkan hasil produksinya. PT. Mega Surya Eratama merupakan salah satu perusahaan yang mendirikan pembangkit listrik untuk menunjang kebutuhan listriknya. Pembangkit listrik yang ada di PT. Mega Surya Eratama adalah Pembangkut Listrik Tenag Uap dengan kapasitas 2 x 7,5 Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 111 MW. Pembangkit listrik ini menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utamanya. Ketersediaannya yang melimpah dan harganya terjangkau membuat batu bara menjadi pilihan yang sebagai bahan bakar PLTU Widhiyanto, 2019. Pembangkit listrik tenaga uap memiliki beberapa komponen utama salah satunya yaitu turbin uap. Turbin uap memiliki peranan penting sebagai penggerak generator yang mengalirkan listrik untuk menggerakkan peralatan produksi dan memanfaatkan hasil uap sisa putaran turbin uap atau uap extraksi untuk mengeringkan kertas produksi. Mengingat pentingnya peranan dari turbin bagi proses produksi listrik, maka perlu dilakukan analisa terhadap efisiensi turbin. Efisiensi dari turbin akan mempengaruhi kinerja sistem PLTU. Semakin besar efisiensi turbinnya maka keandalan sistem juga semakin baik Cahyadi and Hermawan, 2015 METODE Penelitian ini dilakukan di PT. Mega Surya Eratama Ngoro, Mojokerto. Waktu penelitian selama satu bulan yakni pada tanggal 10 April 2021- 10 Mei 2021. Penelitian ini difokuskan pada saat beban generator turun, ketika produksi kertas terputus dan saat generator normal operasioanal produksi. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1 Data Log Sheet harian karyawan PT. Mega Surya Eratama, 2 Turbin, 3 Pressure Gauge yang berguna untuk mengukur tekanan fluida gas atau liquid dalam tabung tertutup, dan 4 Aplikasi steamtab yang digunakan untuk menghitung nilai entalphi dan entropi pada kondisi saturated dan superheated. Tabel 1. Spesifikasi turbin Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, dengan langkah- langkah penelitian dapat dilihat pada gambar 1. Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 112 Gambar 1. Diagram alur penelitian Adapun beberapa tahap dalam penelitian ini yakni, 1 mempersiapkan alat dan bahan, 2 mencatat seluruh kegiatan yang terjadi pada proses di tempat penelitian, 3 mencatat data yang dibutuhkan seperti waktu, tekanan steam masuk, dan daya yang dihasilkan oleh turbin, serta penggunaan bahan bakar pada boiler, 4 memasukkan data pada rumus efisiensi turbin, 5 menganalisa dan menyimpulkan mengenai efisiensi turbin yang telah diteliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan penelitian diperoleh data-data yang diperlukan dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 113 Tabel 2. Data saat beban generator normal Laju aliran massa uap m Tabel 3. Data pada saat beban generator turun Laju aliran massa uap m Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada saat beban generator normal besar tekanan masuk turbin P1 adalah sebesar 4,78 Mpa atau setara dengan 47,8 Bar. Temperatur turbin T menunjukkan angka 470,92 °C. Sedangkan pada saat beban generator turun tekanan masuk turbin menjadi meningkat menjadi 5,02 Mpa atau setara dengan 50,2 Bar. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan masuk P1 turbin naik sebesar 0,24 Mpa atau 2,4 Bar. Tekanan masuk turbin pada saat beban generator turun lebih besar dari pada pada saat beban generator normal. Hal ini berfungsi untuk menjaga pressure boiler sebagai bentuk persiapan apabila ada konfirmasi penambahan beban secara tiba- tiba maka operator boiler sudah siap dan tidak terjadi pressure drop. Pada saat beban generator normal temperatur turbin T adalah 470,91 °C dan pada saat beban generator turun yakni pada saat produksi tidak berjalan temperatur turbin turun menjadi 459,61 °C. Temperatur turbin akan turun pada saat beban terputus karena hubungan antara temperatur turbin dengan beban generator turbin berbanding lurus. Pada saat beban turun temperatur akan semakin turun karena temperatur sudah mampu memenuhi kebutuhan pemanasan turbin. Dan temperatur juga bersifat fluktuatif. Data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan aplikasi steamtab dan diperoleh hasil sebagai berikut Tabel 4. Data hasil perhitungan steamtab Pada saat beban generator normal Pada saat beban generator turun Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 114 Setelah hasil dari steamtab diketahui, dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan, besarnya daya pada saat beban generator normal adalah kJ/s. Namun pada saat beban generator terputus atau pada saat kegiatan produksi berhenti daya turbin turun menjadi kJ/s. Efisiensi kerja turbin juga mengalami penurunan, pada saat beban generator normal efisiensi turbin adalah 61,27 % dan pada saat beban generator turun efisiensi juga turun menjadi 52,4 %. Dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 2. Grafik perbedaan daya aktual dan daya turbin pada saat beban normal dan beban terputus Ada berbagai hal yang mempengaruhi besarnya efisiensi diantara adalah laju uap yang masuk ke turbin, tekanan, dan temperatur. Selain itu, hal lain yang berpengaruh pada efisiensi adalah terjadinya loses steam pada sisi boiler dan turbin. SIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang telah dilakukan di PT Mega Surya Eratama dapat disimpulkan bahwa besarnya daya turbin pada saat keadaan beban generator normal adalah sebesar kJ/s. dan besarnya daya turbin pada saat beban generator turun adalah kJ/s. Selanjutnya, efisiensi turbin pada saat beban generator normal adalah 61,27 % dan pada saat beban generator turun adalah 52,4 %. Hal-hal yang dapat disarankan terkait penelitian ini adalah perbaikan sensor- sensor alat instrumentasi perlu dilakukan agar data yang diperoleh dari penelitian ini lebih 1 kondisi 2Wact Wt Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 115 akurat. untuk meningkatkan laju aliran massa diperlukan perbaikan jalur-jalur pipa yang digunakan untuk menyuplai uap ke turbin agar daya turbin meningkat, perbaikan dan pengecekan valve terutama pada sisi valve drainase, agar tidak terjadi loses steam yang menyebabkan peunurunan efisiensi turbin karena valve kurang menutup maksimal ketika turbin beroperasi dalam kondisi normal DAFTAR PUSTAKA Cahyadi, D., & Hermawan. 2015. Analisa Perhitungan Efisiensi Turbine Generator QFSN-300-2-20B Unit 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU Rembang. IR. Hariyanto, M. 2010 Boiler dan Turbin. Dalam, Penyusuan Bahan Ajar Kompetensi, Kurikulum Berbasis Negeri, Kurikulum 2007 Politeknik Bandung. Mulyani, D., & Hartono, D. 2018. Pengaruh Efisiensi Energi Listrik pada Sektor Industri dan Komersial terhadap Permintaan Listrik di Indonesia. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 111, 1–7. Sadono, S. and Effendy, N. 2013. Identifikasi Sistem Governor Control Valve Dalam Menjaga Kestabilan Putaran Turbin Uap. PLTP Wayang Windu Unit 1, 23, pp. 83–90. Saputro, S. T. 2015. Pengendalian Laju Aliran Massa Uap Masuk Intermediate Pressure Turbine IPT Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Berbasis Distributed Control System DCS , I, pp. 149–160. Sunarwo and Supriyo 2015. Analisa Heat Rate Pada Turbin Uap Berdasarkan Performance Test. PLTU Tanjung Jati B Unit 3, 113, pp. 61–68. Shlyakhin 1993 Turbin Uap. Jakarata Erlanga. Widhiyanto, F. 2019. Fakta PLTU dan Residu Batu Bara. Beritasatu. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Mulyani Djoni HartonoEffective and efficient electricity consumption is one of the main concerns of Indonesian government. Indonesian electricity consumption has been growing rapidly in the last decade. It is predicted that total electricity consumption will continue grow with faster growth rate. Therefore, immediate actions on the demand side arenecessary through electricity consumption efficiency. The study employs a dynamic panel approach on the panel data of 31 provinces in Indonesia during the period 20014-2013. The results suggest that aggregate electricity demand can be reduced through efficiency on electricity consumption in industrial and commercial sector. The study also reveals that real GRDP, population, and changes in the economic structure have a positive and significant impact on the electricity demand. On the other hand, the effect of real electricity price on electricity demand is not statistically dan Turbin. Dalam, Penyusuan Bahan Ajar Kompetensi, Kurikulum Berbasis NegeriIrM HariyantoIR. Hariyanto, M. 2010 Boiler dan Turbin. Dalam, Penyusuan Bahan Ajar Kompetensi, Kurikulum Berbasis Negeri, Kurikulum 2007 Politeknik Sistem Governor Control Valve Dalam Menjaga Kestabilan Putaran Turbin UapS SadonoN EffendySadono, S. and Effendy, N. 2013. Identifikasi Sistem Governor Control Valve Dalam Menjaga Kestabilan Putaran Turbin Uap. PLTP Wayang Windu Unit 1, 23, pp. Heat Rate Pada Turbin Uap Berdasarkan Performance TestSupriyo SunarwoSunarwo and Supriyo 2015. Analisa Heat Rate Pada Turbin Uap Berdasarkan Performance Test. PLTU Tanjung Jati B Unit 3, 113, pp. 1993 Turbin Uap. Jakarata PLTU dan Residu Batu BaraF WidhiyantoWidhiyanto, F. 2019. Fakta PLTU dan Residu Batu Bara. Beritasatu. Abstract Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya yang dibangkitkan oleh turbin dan energi kalor yang dibutuhkan oleh boiler. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode observasi dan pengelompokan sumber data yang diperlukan seperti kondisi dan pola produksi steam pada boiler, turbin dan mengidentifikasi data-data tersebut kemudian dilakukan perhitungan pada data yang ada. Hasil penelitian boiler menunjukan SUPERHEATED STEAM PRESSURE pada hari pertama sebesar Mpa dan SUPERHEATED STEAM TEMP sebesar C serta daya maksimum yang dibangkitkan turbin sebesar MW. Hasil perhitungan menunjukan daya maksimum turbin yang dibangkitkan selama satu jam adalah 246,526 MW sedangkan pada hari pertama panas spesifik yang dibutuhkan boiler qboiler adalah sebesar KJ/kg. Kesimpulan besar daya maksimum yang dibangkitkan oleh turbin uap pada PLTU selama seminggu adalah 241,424 MW sedangkan kapasitas energi kalor Qboiler yang dihasilkan oleh boiler adalah 278,576 MW. Foto Ilustrasi PLTGU PLTGU Muara Karang. CNBC Indonesia/Nia Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jawa Satu Power, pengembang dan operator Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap PLTGU Jawa-1 berkapasitas Mega Watt MW di Karawang, Jawa Barat, menargetkan operasional pembangkit bisa dimulai pada akhir bagaimana perkembangannya saat ini?Pelaksana Tugas Direktur Utama Jawa Satu Power Indra Trigha menuturkan saat ini perusahaan baru saja mendatangkan gas turbin GE yang pertama untuk proyek ini. Rencananya, dibutuhkan dua gas turbin dalam proyek pembangkit listrik ini. Pasalnya, ini merupakan PLTGU dengan turbin ganda yang membuatnya menjadi pembangkit combine cycle single shaft block terbesar di Asia Tenggara. "Kami sangat senang dan bangga atas kedatangan gas turbin yang pertama untuk Proyek Jawa-1, serta dengan kemajuan konstruksi yang dicapai saat ini, meskipun banyak tantangan di tengah Covid-19. Hal ini tidak terlepas dari sinergi antara Jawa Satu Power dengan EPC yang dipimpin oleh GE," kata Indra dalam keterangan resmi pada Jumat 18/09/2020.Proyek PLTGU Jawa-1 merupakan bagian dari proyek 35 giga watt GW yang dicanangkan pemerintah. Pembangkit berkapasitas MW ini diperkirakan bisa melistriki hingga 11 juta rumah di Leader GE Gas Power George Djohan mengatakan meski ada tantangan dari pandemi Covid-19, namun GE terus berupaya memastikan kemajuan proyek Jawa Satu. Sejak dimulainya konstruksi pada 2018, menurutnya GE telah mencapai 16 juta jam kerja tanpa lost time injury."Hal tersebut merupakan bentuk upaya kami untuk memberikan progress yang signifikan dalam menghasilkan listrik yang lebih efisien, handal dan terjangkau bagi Indonesia," kata situs Pertamina Power, proyek Jawa-1 merupakan proyek yang mengintegrasikan fasilitas gas dengan proyek pembangkit listrik yang terdiri dari PLTGU MW, unit regasifikasi dan penyimpanan gas terapung Floating Storage and Regasification Unit/ FSRU, pipa gas antara PLTGU dengan FSRU, dan jalur transmisi yang menyambungkan PLTGU dengan titik yang dipasok PLN akan diterima dan diregasifikasi di unit FSRU dan selanjutnya dialirkan dalam bentuk gas ke unit PLTGU Jawa-1 melalui pipa gas offshore dan onshore. Selanjutnya listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 akan disalurkan ke PLN selama 25 tahun dengan skema BOOT Build, Own, Operate, and Transfer.Listrik yang dihasilkan akan masuk ke sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 500 kV dari lokasi pembangkit ke gardu induk 500 kV PLN. Pasokan LNG untuk proyek Jawa-1 menjadi tanggung jawab PLN. LNG akan dipasok dari kilang LNG Tangguh berdasarkan LNG Sale Purchase Agreement SPA antara PLN dan menjalankan proyek terintegrasi IPP Jawa-1 diperlukan dua unit usaha yaitu PT Jawa Satu Power JSP dan PT Jawa Satu Regas JSR. JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi, dan mengoperasikan PLTGU Jawa-1, jaringan transmisi, substation serta switchyard facilities. Sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain dan konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU yang akan menerima LNG dari kilang kepemilikan saham JSP dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia PPI 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20%. Sedangkan saham JSR sebagian besar dimiliki oleh konsorsium PPI 26%, Marubeni 20%, Sojitz 10% dan sisanya dimiliki oleh PT Humpuss Intermoda Transportasi 25% dan Mitsui Lines MOL 19%. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Pertamina Targetkan PLTGU Terbesar di ASEAN Beroperasi 2021 wia Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN Persero memproyeksikan pada 2022 mendatang akan ada penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar mega watt MW di Jawa, Madura, dan Bali, berasal dari beberapa pengembang listrik swasta Independent Power Producer/ IPP.Hal tersebut disampaikan Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali Jamali PT PLN Persero Haryanto mengatakan, salah satu pembangkit listrik yang beroperasi pada 2020 yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Batang MW yang dikembangkan PT Adaro Energy Tbk ADRO. Selain itu, lanjutnya, ada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap PLTGU Jawa-1, dan PLTU Cirebon. Dengan demikian, total kapasitas pembangkit listrik akan bertambah sekitar MW pada 2022."Tahun depan operasi beberapa IPP, PLTU Batang 2 unit, Tanjung Jati 1 unit, juga ada PLTGU Jawa 1, ada PLTU Cirebon, mungkin tahun depan akan menambah MW," paparnya dalam Webinar Efisiensi Penyediaan Tenaga Listrik PT. PLN Persero, Selasa 23/02/2021.Penambahan kapasitas pembangkit listrik pada tahun depan ini diperkirakan akan membuat suplai listrik ke depan akan sangat mencukupi karena menurutnya ini akan menjadi modal dalam pelayanan PLN."Dengan kemampuan pembangkit, suplai listrik ke depan akan sangat mencukupi, jadi modal bagaimana melayani kebutuhan Jawa, Madura, Bali," yang terus meningkat ini juga menuntut PLN untuk mencari permintaan baru. Pasalnya, kondisi pasokan listrik di Jamali akan berlebih."Jamali justru akan cenderung over supply kelebihan pasokan, pekerjaan rumah kita bagaimana ciptakan demand di Jamali," kelebihan pasokan listrik bahkan sudah terjadi sejak 2020 lalu sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Cadangan listrik dibandingkan kapasitas beban puncak pembangkit listrik atau reserve margin melonjak menjadi 30,10% dari target 25% pada Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Rida Mulyana mengatakan, kondisi pembangkit listrik yang terus beroperasi, sementara permintaan listrik masyarakat turun membuat reserve margin pada 2020 mencapai 120% dari target yang dipatok sebelumnya."Kemarin 2020 reserve margin ditargetkan 25%. Tapi kan pembangkit nyala terus, demand turun, maka kemarin reserve margin bengkak jadi 30,10% dari target atau 120% dari target," paparnya dalam konferensi pers virtual 'Capaian Kerja 2020 dan Rencana Kerja 2021 Sub Sektor Ketenagalistrikan', Rabu 13/01/2021.Menurutnya, semakin besar reserve margin dalam kondisi saat ini, maka ini pertanda hal yang buruk. Hal ini dikarenakan ongkos yang dikeluarkan PLN menjadi bertambah."Ini makin gede reserve margin, makin jelek, karena cost PLN jadi nambah," tuturnya. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Pembangkit Baru Nambah, Cadangan Listrik PLN Melonjak ke 50% wia

pt pembangkit listrik tenaga uap